Senin, 18 Januari 2016

Aplikasi Scanner Barcode QR

download[4]


SCANNER BARCODE DAN CARA KERJANYA


Pengertian Barcode scanner adalah alat yang berfungsi untuk memindai data yang tersimpan di dalam kode-kode berupa batang garis, titik, dan persegi panjang. Kode baris atau barcode ini terdiri dari deretan-deretan garis hitam tebal dan tipis berselang-seling, dengan huruf atau deretan angka di bawahnya. Pada konsep digital, hanya ada dua sinyal data yang dikenal dan bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada (dengan besaran tegangan tertentu, misalnya 5 Volt dan 0 Volt). Barcode menerapkannya pada batang-batang baris kodenya yang terdiri dari warna hitam dan putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan 1. Mengapa demikian? Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan memantulkan balik cahaya tersebut. Sistem yang sering dipakai adalah pengkodean biner. Tiap garis mewakili angka 1 dan sela kosong berarti 0. American Standard Code for Information Interchange (ASCII) atau Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi menyusun daftar kode biner tujuh digit untuk membuka kode garis.
Setiap kode garis memiliki ruangan untuk 113 baris. Karena memakai kode biner tujuh digit, satu kelompok tujuh garis (sela kosongnya juga dihitung) mewakili satu angka.
Selain melambangkan angka, ada pula kode garis yang melambangkan huruf dan karakter khusus, seperti $, + dan sebagainya. Selanjutnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai. Mengapa demikian? Karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca. Kode garis atau barcode dapat memberi informasi tentang suatu barang dengan lebih cepat dan akurat, karena informasi ini di-simpan dalam komputer. Cara menyimpan dan membongkar informasi ini dengan menggunakan scanner (pelarik). Pelarik inilah yang membaca kode garis pada suatu barang. Kode garis itu lalu dikirim ke komputer oleh pabrik. Komputer membacanya dan mengubah maknanya agar dapat dibaca oleh kita. Tentu saja dengan cepat dan akurat.

JENIS BARCODE

Barcode dibagi menjadi dua macam berdasarkan dimensinya yaitu satu dimensi (1D-Linear barcode) dan dua dimensi (2D-Matrix Barcode)
berikut ini pengelompokan berdasarkan dimensinya:
  • Satu Dimensi (1D – Linear Barcode) 



  • Dua Dimensi (2D – Matrix Barcode)


PENGERTIAN KODE QR DAN BATANG


Kode Batang adalah sebuah kumpulan dari garis garis yang mempunyai tebal berbeda (batang) serta spasi yang mempunyai jarak yang berbeda pula. Kode batang ini juga sering disebut dengan Barcode yang biasa terletak pada harga buku, produk dll. Kode Batang ini mengumpulkan data secara horizontal yang terbukti dari tampilannya yang ada garis garis berbaris secara mendatar. Oleh karena itu sering juga disebut kode 1 dimensi.Kegunaan dari kode Batang ini sudah dipakai oleh sebagian masyarakat. Misalkan sebagai pemberi informasi tentang Harga dari suatu produk, kartu anggota ritel dari suatu perusahaan bahkan juga dapat digunakan sebagai media informasi pelacakan gerakan item seperti mobil, pesawat dan kapal. Untuk membaca Barcode ini, kita memerlukan alat pemindai. Seperti yang ada di kasir minimarket itu. Selain Kode Batang, ada juga QR Code. Barcode terdiri dari garis hitam dan putih. Ruang putih di antara garis-garis hitam ini, merupakan bagian dari kode juga. Didalam Barcode, jika kamu lihat dengan teliti, terdapat perbedaan ketebalan ukuran pada garis. Garis paling tipis “1 Garis”, yang sedang “2 Garis”, yang lebih tebal “3 Garis”, dan yang paling tebal “4 Garis”. Ukuran Setiap digit angka digambarkan dari bentuk urutan empat garis-garis. 0 = 3211, 1 = 2221, 2 = 2122, 3 = 1411, 4 = 1132, 5 = 1231, 6 = 1114, 7 = 1312, 8 = 1213, 9 = 3112. Jika kamu memperhatikan sekali lagi dengan teliti, dari bentuk empat garis yang berbeda, sebenarnya memiliki tujuh garis-garis tipis 1, yang nantinya akan membentuk sebuah baris kode biner. Garis hitam menotasikan angka 1 dan garis putih memiliki nilai 0. Misalnya pada angka 4 = 1132 akan membentuk nilai biner 1011100.

Pada dasarnya, Barcode memiliki standarisasi dalam penulisannya. Pada UPC kode angka harus terdiri dari 12 digit tidak lebih dan tidak kurang. 2 digit pertama menyatakan Negara, 6 digit berikutnya menyatakan kode perusahaan, 3 digit setelahnya menyatakan kode produk, dan 1 digit terakhir digunakan untuk memvalidasi kode, menyatakan bahwa Barcode itu telah sukses di Scan. Ada kode negara yang memiliki besar 3 digit. seperti Indonesia, kode negara untuk indonesia adalah "899" solusinya pada UPC, 2 digit kode negara dimasukan angka 99 dan angka 8 di taruh di luar sebelah kiri barcode. Angka yang terdapat pada sebelah luar kanan merupakan hasil penyocokan cek digit di digit terakhir. Untuk memahami bagaimana barcode scanner bekerja, kita harus mengeksplorasi bagian-bagian berbeda dari perangkat itu. Pada dasarnya, ada 3 bagian fungsional dalam sebuah barcode scanner, yaitu, sistem pencahayaan, sensor / konverter, dan decoder.

Scanner barcode mulai dengan menerangi kode dengan Red Light. Sensor dari barcode scanner mendeteksi cahaya yang dipantulkan dari sistem pencahayaan dan menghasilkan sinyal analog dengan tegangan yang bervariasi yang mewakili intensitas gelombang magnetik. Konverter merubah sinyal analog ke sinyal digital yang dikirimkan ke decoder. Decoder mengimplementasikan sinyal digital, mengkoreksi dan memvalidasi dengan kalkulasi matematika, mengubahnya menjadi teks ASCII lalu mengirimkannya ke komputer. Cahaya merah dari scanner membuang warna hitam dan menjadikannya sinyal analog.

     KODE QR

Kode QR atau biasa dikenal dengan istilah QR Code adalah bentuk evolusi kode batang dari satu dimensi menjadi dua dimensi. Penggunaan kode QR sudah sangat lazim di Jepang Hal ini dikarenakan kemampuannya menyimpan data yang lebih besar dari pada kode batang sehingga mampu mengkodekan informasi dalam bahasa Jepang sebab dapat menampung huruf kanji. Kode QR telah mendapatkan standardisasi internasional dan standardisasi dari Jepang berupa ISO/IEC18004 dan JIS-X-0510 dan telah digunakan secara luas melalui ponsel di Jepang. Kode QR adalah suatu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah divisi Denso Corporation yang merupakan sebuah perusahaan Jepang dan dipublikasikan pada tahun 1994 dengan fungsionalitas utama yaitu dapat dengan mudah dibaca oleh pemindai QR merupakan singkatan dari quick response atau respons cepat, yang sesuai dengan tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respons yang cepat pula. Berbeda dengan kode batang, yang hanya menyimpan informasi secara horizontal, kode QR mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis Kode QR dapat menampung informasi yang lebih banyak daripada kode batang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar